Sambut Kedatangan Kapolda Baru, Ketua DPRD Jambi Harap Bisa Saling Bersinergi Menghadapi Permasalahan

BETARA.ID, Jambi – Kapolda Jambi yang baru Irjen Pol Rusdi Hartono akhirnya tiba di Bandara Sulthan Thaha Jambi sekitar pukul 10.25 WIB mengunakan Maskapai Lion Air, Rabu, (19/10/2022).

Kapolda yang baru saja ditunjuk menggantikan ini, tiba di Jambi bersama dengan Mantan Kapolda Jambi sebelumnya Irjen Pol A. Rachmad Wibowo. Kedatangan mereka disambut langsung oleh unsur Forkompimda Jambi, seperti Ketua DPRD Provinsi Jambi Edi Purwanto, Kajati Jambi, Wakapolda Jambi, Danrem 042/Gapu.

Dalam penyambutan tersebut, Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono disuguhkan dengan Tari Sekapur Sirih khas negeri Jambi.

Ketua DPRD Provinsi Jambi, Edi Purwanto yang hadir pada acara tersebut mengucapkan selamat bertugas di tempat yang baru kepada Irjen Pol A. Rachmad Wibowo yang menjadi Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel).

“Banyak kenangan yang kita toreh bersama dan jalin bersama dengan pak Rachmad, mulai dari penanganan karhutla, ilegal drilling, dan terakhir terkait batubara,” ujar Edi.

Sementara untuk Kapolda Jambi yang baru, Irjen Pol Rusdi Hartono ia mengatakan bahwa masih banyak PR dan persoalan di Jambi yang harus diselesaikan. Bersinergi diperlukan untuk melakukan langkah-langkah progressif terkait persoalan di Jambi.

“Intinya mari berkolaborasi dan bersinergi dalam rangka membangun Provinsi Jambi yang lebih baik,” tuturnya.

Lebih lanjut, Edi mengatakan permasalahan batubara, Ilegal drilling, Karhutla, geng motor dan lainnya, Mantan Kapolda Jambi Irjen Pol A. Rachmad Wibowo pernah mendatangkan Dirjen dan Menteri ESDM untuk menjadikan wilayah tersebut menjadi wilayah pertambangan rakyat.

“Tapi sampai saat ini belum ada hasil yang memuaskan. Tentu akan kita dorong ini akan terwujud,” kata Edi.

Edi mengatakan bahwa ke depan apapun permasalahan yang bakal dihadapi akan dapat terselesaikan dengan adanya saling bersinergi.

“Ini adalah tugas kita bersama. Inflasi juga masalah yang harus kita sikapi bersama, kita harus menghadapi sesuatu terburuk ketika misalnya di 2023 terjadi resesi dunia. Intinya itu bisa terpecahkan karena sinergi bersama dan kolaborasi yang baik,” tutupnya.(Nil)

Komentar