Jambi Punya Karbon Luar Biasa, Al Haris: Potensi Besar Penerimaan Daerah

BETARA.ID, Jambi – Gubernur Jambi Al Haris menghadiri seminar nasional pengurangan emisi gas rumah kaca dan peluang perdagangan karbon Indonesia yang diselenggarakan Otaritas Jasa Keuangan (OJK).

Seminar nasional ini dibuka Ketua Dewan Komisioner OJK RI, Mahendra Siregar. Kegiatan yang diselenggarakan di Swissbell Hotel, Senin (18/9/2023) ini juga dihadiri sejumlah kepala OJK Provinsi di Sumatera.

Gubernur Al Haris mengungkapkan Jambi punya karbon yang luar biasa dan potensi besar untuk penerimaan daerah Jambi kedepannya. Oleh sebab itu, Al Haris sangat mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan OJK di Provinsi Jambi tersebut.

“Kita memiliki alam yang punya karbon luar biasa, kita Jambi juga pilots projects pengembangan karbon ini. Korban ini peluang bisnis besar kedepannya, ketika karbon punya harga punya nilai yang cukup ini potensi juga untuk penerimaan daerah. Kita juga apresiasi Jambi ini menjadi tuan rumah seminar nasional ini,” kata Al Haris.

Terkait seminar nasional yang diselenggarakan, Al Haris mengatakan itu untuk lebih mengutamakan kelembagaan yang sudah ada, serta penjabaran cara-cara menghitung karbon hingga cara menjualnya.

“Sistemnya sudah pernah kita buat, Jambi dan Kaltim (Kalimantan Timur) pilots projectsnya. Ini kita benahi lagi palaporannya, kalau ini tidak pas dengan cara menghitungnya ini bisa hilang bisa berubah nilainya,” ujarnya.

“Kita butuh OJK membina kita karena kedepan OJk mempunyai peran penting terhadap perdagangan karbon l. Hari ini kita bangga Jambi adalah salah satu tuan rumah dari seminar Nasional ini,” sebut Al Haris.

Sementara itu Ketua Dewan Komisioner OJK RI, Mahendra Siregar mengatakan kegiatan yang diadakan di Provinsi Jambi terkait dengan pengurangan emisi gas rumah kaca dan kontek perdagangan karbon yang akan dilakukan melalui bursa karbon.

“Pada kesempatan ini esensinya adalah kami menyampaikan kesiapan berbagai rujukan percontohan, bagaimana proses mengurangi gas rumah kaca itu dalam berbagai bidang ada terkait dengan pengelolaan lahan, ada yang terkait transisi energi maupun dengan kegiatan lainnya,” kata Mahendra Siregar.

Mahendra Siregar mengatakan Provinsi Jambi  adalah Provinsi yang kedepan lebih penting lagi dalam konteks pengurangan gas rumah kaca, karena keberadaan sumber daya alam di Jambi yang memang luar biasa potensinya untuk dikembangkan.

“Beberapa kegiatan sudah dilakukan, kami berharap pelaporan dan pengelolaan bisa menjadi contoh bagi provinsi lain, kami siap karena ini adalah hal baru bagi Indonesia dan kita punya komitmen kuat untuk bersama-sama,” sebutnya.(Fey)

Komentar