Undang Ratusan Pelajar, Ditintelkam Polda Jambi Gelar FGD Peran Pendidikan Tekan Kenakalan Remaja

BETARA.ID, JAMBI – Direktorat Intelkam Polda Jambi menggelar Forum Group Discussion (FGD) bertajuk “Optimalisasi Peran Dinas Pendidikan dan Guru BP dalam Edukasi Pelajar terhadap Dampak Kenakalan Remaja di Provinsi Jambi”.

Sebanyak 120 pelajar SMA/SMK se Kota Jambi ikut dalam FGD di Hotel Ratu Duo Jambi yang digelar pada Jumat (26/09/2025) sekitar pukul 08.00 WIB.

FGD ini menghadirkan sejumlah narasumber dari berbagai instansi dan akademisi, antara lain Sumantri dari Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, Asi Noprini dari UPTD PPA Provinsi Jambi, Sabri Yanto dari Satpol PP Provinsi Jambi, serta M. Farisi dari Universitas Jambi sekaligus Direktur Pusakademia.

Dalam paparannya, Asi Noprini menekankan pentingnya perlindungan anak sesuai dengan UU Perlindungan Anak No. 23 Tahun 2002.

Ia menjelaskan bahwa kenakalan remaja umumnya dipengaruhi dua faktor, yakni internal (krisis identitas, lemahnya kontrol diri) dan eksternal (kurangnya perhatian orang tua, minim pemahaman agama, serta pengaruh lingkungan).

“Upaya pencegahan harus dimulai dari keluarga dengan penerapan aturan, komunikasi yang sehat, hingga pendampingan psikologis bila diperlukan,” ujarnya.

Sementara itu, Sabri Yanto mengatakan pihaknya dari Satpol PP bertugas menertibkan remaja yang melanggar aturan, seperti balap liar, nongkrong hingga larut malam, dan geng motor.

“Kami tidak hanya menindak, tetapi juga membina dengan melibatkan sekolah, orang tua, serta lembaga terkait,” jelasnya.

Satpol PP juga rutin melakukan patroli di titik rawan serta berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk menangani anak jalanan.

Narasumber lainnya M. Farisi menyoroti keterlibatan remaja dalam aksi unjuk rasa yang kerap berujung anarkis.

Menurutnya, banyak pelajar ikut turun ke jalan tanpa memahami substansi atau aturan berdemonstrasi.

“Menyampaikan pendapat tidak harus dengan cara yang destruktif. Bisa melalui opini di media, seni, mimbar bebas, audiensi, hingga media sosial,” tegasnya.

Melalui FGD ini, disimpulkan beberapa poin penting, antara lain perlunya keseimbangan antara ilmu pengetahuan dan ketakwaan, pentingnya membagikan pesan positif kamtibmas kepada pelajar, serta peran orang tua dan sekolah untuk mencegah anak terlibat dalam kelompok motor yang meresahkan masyarakat.

Yang memprihatinkan, banyak kasus kenakalan remaja melibatkan pelaku dan korban yang masih di bawah umur. Hal ini tentu mengancam masa depan generasi muda.

Ditintelkam Polda Jambi berharap FGD ini mampu memperkuat sinergi seluruh pihak untuk menekan angka kenakalan remaja sekaligus menumbuhkan kecintaan pelajar kepada NKRI. (rdi)

Komentar