Ketum PBNU terpilih KH Yahya Cholil Staquf mencium tangan Ketum PBNU 2015-2021 KH Said Aqil Siroj |
BETARA.ID – Yahya Cholil Staquf terpilih menjadi Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2021-2026.
Keputusan tersebut ditetapkan pada Sidang Pleno V yang dipimpin Ketua dan Sekretaris Panitia Pengarah Muktamar Ke-34 NU Prof Muhammad Nuh dan H Asrorun Niam Sholeh di Gedung Serba Guna (GSG) Universitas Lampung (Unila) pada Jumat (24/12/2021).
Kiai yang akrab disapa Gus Yahya itu lahir di Rembang, Jawa Tengah pada 16 Februari 1966. Ia terpilih sebagai Ketua Umum PBNU saat menginjak usia 55 tahun. Ia merupakan putra dari KH Cholil Bisri, kakak dari KH Ahmad Mustofa Bisri.
Gus Yahya mengenyam pendidikan pertama kali di pondok pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah yang didirikan oleh kakeknya, KH Bisri Mustofa. Ia pun melanjutkan studi pesantrennya di Pondok Pesantren Krapyak di bawah asuhan KH Ali Ma’shum. Ia juga pernah mengenyam Pendidikan di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Di masa kepresidenan KH Abdurrahman Wahid pada 1999-2001, Gus Yahya ditunjuk sebagai Juru Bicara Presiden bersama Wimar Witoelar dan Addie M Massardi.
Gus Yahya diangkat sebagai Katib Aam PBNU masa khidmah 2015-2021 mendampingi Rais Aam PBNU KH Ma’ruf Amin 2015-2018 dan KH Miftachul Akhyar 2018-2021.
Ia juga pernah dilantik sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) 2018-2019 pada 31 Mei 2021.
Gus Yahya aktif menjadi pembicara di dalam maupun luar negeri dalam upaya mengusung perdamaian. Opininya dalam mengampanyekan kedamaian dan perdamaian dengan semangat Islam Nusantara itu juga dibaca publik secara luas.
Kakak dari Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor H Yaqut Cholil Qoumas itu juga terpilih sebagai salah satu dari 500 Muslim paling berpengaruh di dunia karena upaya-upaya yang dilakukannya untuk mengusung perdamaian dunia. (Fey)
Sumber: nu.or.id
Komentar