Polemik Tambang Mereda, Ketua Sahabat Alam Jambi: Kini Saatnya Dorong Investasi

BETARA.ID, Jambi — Polemik yang sempat mengemuka terkait kegiatan tambang batu bara dan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) milik PT SAS di Provinsi Jambi kini memasuki babak baru yang lebih positif.

Ketua Sahabat Alam Jambi, Jefri Bintara Pardede, menyampaikan dan mendapatkan informasi bahwa situasi telah berjalan kondusif dan para pihak akan duduk bersama untuk mencari solusi terbaik.

“Alhamdulillah, saat ini semua pihak yang terlibat sudah bisa menurunkan tensi. Sudah ada komunikasi yang sehat dan terbuka, dan sekarang fokusnya adalah mencari win-win solution,” ujar Jefri dalam keterangannya kepada media, Kamis(14/8/2025).

Menurut Jefri, pendekatan dialog dan musyawarah yang ditempuh semua pihak menunjukkan kedewasaan dalam menghadapi persoalan antara kepentingan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan.

Ia menilai, kondisi ini penting untuk menciptakan stabilitas sosial yang menunjang iklim investasi di daerah.

“Situasi yang kondusif ini tentu menjadi sinyal positif bagi para investor. Kita ingin Jambi dikenal sebagai daerah yang terbuka terhadap investasi, tapi tetap berkomitmen menjaga lingkungan dan keberlanjutan, kawal investasi dan lawan perampasan. Ini akan berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.

PT SAS diketahui akan membangun jalan khusus dan melaksanakan kegiatan pertambangan batu bara di wilayah Jambi dimana sempat mendapat sorotan publik terkait operasional TUKS-nya.

Namun dengan dimediasinya kepentingan antara perusahaan, pemerintah daerah, masyarakat, dan kelompok lingkungan, dinamika yang sempat memanas kini berangsur membaik.

Jefri juga mengapresiasi peran aktif para pihak dalam proses penyelesaian, termasuk membuka ruang partisipasi publik dan memastikan bahwa aspek lingkungan tetap menjadi perhatian dalam pengambilan keputusan.

“Kami percaya masyarakat Jambi tidak anti-investasi. Tapi semua pasti menginginkan investasi yang cerdas, bertanggung jawab, dan membawa manfaat bagi masyarakat lokal dan kemajuan daerah. Sahabat Alam Jambi akan terus mengawal agar proses ini tetap dalam koridor keberlanjutan,” ujarnya.

Ia berharap situasi ini bisa menjadi model penyelesaian konflik serupa di masa depan—di mana seluruh pemangku kepentingan tidak saling menyalahkan, tapi duduk bersama untuk membangun solusi yang adil dan berkelanjutan.

“Kita semua cinta Jambi. Kita ingin daerah ini tumbuh, tapi juga lestari. Semoga semangat kolaborasi ini bisa terus terjaga,” tutup Jefri. (*/rdi)

Komentar