BETARA.ID, JAMBI – Pemilik SPPG Yayasan Husein Palaguna PT Kocai Satu Rasa, Ade Ariyanti, angkat bicara terkait pemberitaan mengenai dugaan pencemaran limbah dari dapur Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Lorong Darmo Mulyo, RT 33, Kelurahan Simpang Tiga Sipin, Kecamatan Kota Baru.
Isu tersebut sebelumnya mencuat setelah sejumlah warga mengeluhkan bau busuk menyengat yang diduga berasal dari limbah operasional dapur MBG.
Dalam klarifikasinya, Ade menegaskan bahwa informasi yang beredar tidak sepenuhnya benar. Ia menjelaskan bahwa dapur MBG miliknya telah diaudit Dinas Lingkungan Hidup (DLH) serta pihak kepolisian, dan hasilnya menunjukkan bahwa operasional dapur telah sesuai standar yang ditetapkan Badan Gizi Nasional (BGN).
“Berita itu tidak benar. Dapur kami sudah sesuai standar. DLH dan kepolisian sudah turun langsung melakukan pengecekan,” tegas Ade, Rabu (10/12/2025).
Meski demikian, Ade mengakui adanya kesalahan teknis pada 4 November, saat dapur pertama kali beroperasi.
Menurutnya, limbah dapur sempat mengalir ke selokan warga akibat kesalahan pekerja bangunan dalam memasang jalur pembuangan.
“Memang pada saat pembukaan sempat ada aliran limbah ke selokan. Itu murni kesalahan tukang. Tapi saat itu juga langsung kami perbaiki. Sekarang tidak ada lagi limbah yang mengalir, tidak ada bau,” ujarnya.
Ia pun sudah menanyakan perihal ini kepada beberapa warga sekitar bahwa tidak ada yang mencium bau busuk apalagi mual dan pusing dari aktivitas dapur MBG tersebut.
Sebelumnya, warga mencurigai adanya persoalan dalam pengelolaan limbah dapur MBG dan meminta pemerintah melakukan inspeksi mendalam.
Laporan resmi juga telah disampaikan kepada Ketua RT 33 Simpang III Sipin sebagai upaya menindaklanjuti keresahan tersebut.
Namun Ade memastikan bahwa persoalan tersebut kini telah ditangani dan tidak ada lagi limbah yang mencemari lingkungan.
“Kami kooperatif dan siap mengikuti seluruh aturan pemerintah. Yang jelas, masalah itu sudah selesai dan dapur kami kini berjalan sesuai standar,” tegasnya.
Dengan klarifikasi ini, Ade berharap tidak ada lagi kesalahpahaman antara warga dan pengelola dapur MBG, serta meminta masyarakat untuk menilai berdasarkan hasil pengecekan resmi instansi terkait. (rdi)






