BETARA.ID, Jambi – Gubernur Jambi, Al Haris menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Jambi sebagai bagian dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi Jambi berkomitmen untuk terus mendukung upaya-upaya mendorong stabilisasi inflasi dan pengendalian inflasi, terutama inflasi komoditi pangan strategis. Hal tersebut ditegaskan Gubernur saat Pencanangan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Provinsi Jambi yang diselenggarakan di Swiss-Belhotel Jambi pada Jum’at (23/9/2022) malam.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi oleh Bank Indonesia bersinergi dengan semua stakeholder (pemangku kepentingan), untuk mengendalikan dan mengawal inflasi atau lonjakan kenaikan harga-harga yang dipicu oleh kenaikan harga pangan dari awal sampai sekarang,” ucap Al Haris.
Al Haris menjelaskan, Gernas Pengendalian Inflasi Pangan menjadi langkah komitmen bersama untuk mengoptimalkan langkah-langkah pengendalian inflasi dari sisi suplai (persediaan) dan mendorong produksi guna mendukung ketahanan pangan secara integratif, masif dan berdampak nasional.
“Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan mengoptimalkan upaya dan aksi nyata dalam stabilisasi harga pangan (dari sisi supply) dan mendorong produksi guna meningkatkan ketahanan pangan yang lebih integratif, masif serta berdampak nasional berlandaskan pada kerangka 4K (Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi, dan Komunikasi yang efektif), sehingga mendukung daya beli masyarakat dan pemulihan ekonomi nasional,” jelas Al Haris.
Lebih lanjut Gubernur Al Haris memaparkan, Inflasi Provinsi Jambi periode Juli 2022 sebesar 8,55% dan periode Agustus sebesar 7,70% yang berada di atas inflasi nasional, sehingga perlu mendapat perhatian dan sinergi antar lembaga khususnya TPID se Provinsi Jambi dalam pengendalian inflasi.
“Program unggulan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan yang telah dilakukan TPID Provinsi Jambi adalah Operasi Pasar dan Pasar Murah yang rutin dilakukan oleh Bulog Jambi dan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jambi dan Optimalisasi fasilitasi distribusi pangan strategis melalui subsidi ongkos angkut serta Memperkuat ketahanan komoditas hortikultura melalui Gerakan Tanam Cabai yang telah dilakukan berbagai lembaga, Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi,” papar Al Haris.
“Gerakan Satu Juta Tanam Cabai di Kabupaten Bungo, Pemberian bibit cabai kepada Korem 042/Gapu di Kota Jambi, Kelompok Wanita Tani Sumber Jaya Tangkit Baru di Muara Jambi, SMK PP Negeri Muaro Jambi, Ponpes As’ad Kota Jambi, Ponpes An Nur Tangkit Kab. Muaro Jambi, Ponpes Al Muttaqin Ibru Kab. Muaro Jambi, Pemberian bantuan sarana dan produksi pertanian kepada SMK PP Negeri serta Kerjasama Antar Daerah (KAD) yang perlu mendapat perhatian karena hingga saat ini KAD yang sedang proses baru KAD Kota Jambi dan Sungai Penuh,” sambungnya.
Dalam kesempatan tersebut Gubernur Al Haris juga menjelaskan bahwa KAD bidang pangan ini diharapkan juga dilakukan semua kabupaten/kota se Provinsi Jambi. “Digitalisasi pertanian dan saat ini diinisiasi Dinas Pertanian Provinsi Jambi bersama dengan Ciptani. Penguatan koordinasi dan komunikasi untuk menjaga ekspektasi inflasi dalam bentuk High Level Meeting (HLM) TPID yang telah dilakukan oleh TPID Provinsi Jambi dan Kabupaten/Kota se -Provinsi Jambi. Kegiatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan ini masih tetap berkelanjutan sebagai salah satu upaya pengendalian inflasi di Provinsi Jambi,” harap Al Haris.
Gubernur Al Haris juga menekankan agar Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jambi bersama dengan TPID Kabupaten/Kota Provinsi Jambi perlu extra effort (usaha ekstra) dalam pengendalian inflasi agar stabilisasi harga bisa dijaga dengan sinergi antar lembaga.”Pemerintah Provinsi Jambi sebagai bagian dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi Jambi berkomitmen untuk terus mendukung upaya-upaya mendorong stabilisasi inflasi dan pengendalian inflasi, terutama inflasi komoditi pangan strategis,” tekan Al Haris.
Selain itu Gubernur Al Haris juga menghimbau masyarakat Provinsi Jambi untuk membeli beras lokal, untuk antisipasi stabilitas harga tetap terjaga. “Dengan naiknya harga BBM, semua kemukinan harus bisa dikendalikan, baik itu bahan pokok kebutuhan masyarakat, untuk itu kita semua sebaiknya membeli beras lokal agar semua harga tidak begitu naik dan bisa dikendalikan. Selain itu, Pemprov juga menyediakan bantuan modal UMKM senilai Rp. 6,5 milyar bagi nelayan, ojek, emak emak, Melinja dan Pemula,” himbau Al Haris.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi Suti Masniari Nasution mengatakan, Bank Indonesia bersama Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) terus berkomitmen untuk menjaga terkendalinya inflasi nasional. “Pemprov dan Bank Indonesia berserta tim TPID terus mewujudkan melalui gelaran Sinergi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (Gernas PIP) yang telah dicanangkan pada 10 Agustus 2022. Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) merupakan gerakan yang bersifat nation-wide (nasional) sebagai tindak lanjut arahan Presiden Republik Indonesia dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2022.” kata Suti.
Pada kesempatan ini juga dilakukan penyerahan bibit cabai kepada Pondok Pesentren secara simbolis yang kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan perjanjian kerjasama digitalisasi pertanian.(Adv)
Komentar